Alhamdulillah rencana judul hari ini rasanya pas dengan kajian yang kuhadiri siang tadi di Masjid BaiturRohmah Tangerang.
Materi " Mendidik Cara Nabi" bersama Ust. Budi Anshari seorang pakar Sejarah Islam, pakar Parenting Nabawiyah. Founder Kuttab Al Fatih, dan Host program Khalifah Trans 7.
Di bawah ini resume kajiannya, semoga bermanfaat ya.
Mendidik anak merupakan suatu amalan, bagaimana menjalankan amalan tersebut agar diterima oleh Allah SWT, syaratnya adalah lakukan dengan :
1. Ikhlas
2. Ilmu
Jika salah satu syaratnya tidak terpenuhi maka amalan tersebut tidak akan diterima Allah..
Amalan yang kita lakukan sangat bergantung kepada niat, maka penting bagi kita sebagai orang tua untuk
memenuhi ilmu tentang mendidik anak.
Jika amal sudah diterima sekecil apapun amalannya,allah akan membukakannya..
Kemudian Allah akan memberikan pertolongan.
Penting :
Bagaimana mendidik anak agar diterima oleh Allah?
- Jelas pembagian tugasnya dengan suami.
- Berbagi peran disesuaikan dengan fitrahnya bahwa bapak seorang laki-laki dan ibu seorang perempuan.
QS. Annisa 34
Arrijalu qowwamun 'alannisaa, bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.
Laki yang memimpin, membimbing, dan meluruskan.
Keputusan pemimpin bersifat masal, jika keputusannya baik maka akan berdampak baik secara masal, begitu pula sebaliknya. Maka kuncinya ada di tangan laki-laki.
Bagaimana mendesain generasi masa depan anak?
Bahwa seorang suami mesti tau karakter masing-masing anak dengan detil, dengan modal itulah bisa menggambarkan bagaimana masa depan anak-anak untuk selanjutnya tugas secara teknis diserahkan kepada istri selaku pelaksana tugas harian.
Pentingnya kasih sayang sebagai modal yang luar biasa untuk investasi bagi masa depan anak.
Tingkatkan permohonan do'a kepada Allah atas agar dilindungi dari godaan syetan yang terkutuk
Menghindari perbuatan syetan :
1. Malam tiba saat maghrib, tahan anak2 dari aktivitas bermain, karena syetan-syetan saat itu sedang berkeliaran.
2. Terus bersyukur maka blis tak akan mendekati, ajari anak-anak dengan senntiasa melihat kondisi seseorang yang berada dibawah kalian sehingga tidak akan mudah meremehkan nikmat Allah
Tak perlu melakukan perbuatan yang disenangi oleh syetan.
Terapkan aturan secara tegas dengan penjelasan
Bagaimana menerapkan hukuman dalam pendidikan islam ?
Hukuman dimaksud adalah sebuah tindakan agar anak memiliki adab, karena sebuah hukuman bukan bermaksud balas dendam, bukan pula karena kejengkelan orang tua.
Hukuman dalam islam itu ibarat sebuah obat, memiliki porsi yang pas, sehingga harus paham betul dosisnya dengan memberikannya secara bertahap sesuai jenjang usianya. Anak dihukum karena bermasalah dan telah melakukan kesalahan.
Belajar terus menjadi orang tua secara tegas dalam rangka pendidikan untuk anak, khususnya mengenai adab dan akhlak dalam islam perlu dikenali kepada anak.
Hadits
Perintahkan anakmu sholat umur 7 taun..
How dibawah 7 taun
Mengapa 7 taun
Bab thaharah yang dilakukan sebelum sholat, mesti memahami tentang istinja, bagaimana cara menghilangkan najis,mandi wajib dan tayamum.
Evaluasi terhadap anak yang berumur 10 taun, pisahkan tempat tidur di usia 10 tahun
Bab tarbiyah syaksiyah tentang pendidikan seksual juga merupakan hal yang sangat penting.
#siapkan diri untuk menjadi orang tua
Agar anak menjadi baik
1. Cintai Nabi
2. Cintai keluarga nabi
3. Baca quran
Jangan pernah memberikan rizki yang syubhat apalagi yang haram.
Jika anak susah diatur, maka perlu dipertanyakan apakah ada masalah dengan rizkinya.
"Jangan ikuti langkah syetan karena syetan adalah musuh yang nyata..
Syetan membuat kalian berbuat hal yang keji dan mungkar".
Jika ada seseorang yang berkata tidak baik perihal rasulnya berarti orang tersebut telah memakan makanan yang haram.
Jauhi rizki yang haram dan syubhat, karena anak akan menjadi tumbal.
Closing Statement :
Pesan seorang istri yang baik ketika melepas suaminya mencari nafkah:
"Kalau lapar kami bisa bersabar tapi kalau panasnya api neraka kami tidak bisa bersabar". Carilah harta yang halal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar